Rabu, 26 Juni 2019

Awas, Penggunaan Medsos yang Tak Bijak Bisa Pengaruhi Karir

Media sosial menjadi salah satu konten yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia lewat internet. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan, pengguna media sosial di Indonesia menempari urutan nomor enam di dunia dengan pengguna aktif ponsel sekitar 281,9 juta. 

Banyaknya kasus penyalahgunaan internet --termasuk media sosial-- untuk hal-hal negatif, membuat pemerintah terus mengkampanyekan internet positif. "Jangan takut menggunakan internet, tapi gunakanlah untuk hal positif saja," 
kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam seminar bertajuk "Internetku Baik, Internetku Asyik" di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018). 
Salah satu cara memanfaatkan media sosial untuk hal positif adalah untuk membangun karir. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam seminar bertajuk Internetku Baik, Internetku Asyik di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Rudi menambahkan, saat ini lamaran kerja sudah tak lagi laku. Perusahaan menurutnya lebih sering melihat akun media sosial calon karyawannya untuk mencaritahu apakah calon karyawan tersebut memiliki kepribadian yang baik.

"Semua yang di-posting akan tercatat di server dunia maya. Tercatatnya bukan seumur hidup, tapi seumur-umur. Artinya, kalau sekarang sudah ada yang senior, orangnya sudah meninggal, catatan (dunia maya) tetap ada," ujarnya. 

Pada masa perekrutan, perusahaan jaman sekarang akan mengecek semua akun media sosial calon karyawan. Catatan positif dan negatif pun akan keluar. Karenanya Rudi mewanti-wanti seluruh pihak untuk menggunakan media sosial untuk hal-hal positif. Sebab, media sosial yang digunakan untuk hal negatif akan merugikan karir kita sendiri. 

"Jadi saya minta, teman-teman semua perbanyaklah posting positif. Karena apakah ada perusahaan yang mau terima karyawan yang suka posting negatif? Tidak," ujar profesional di bidang telekomunikasi tersebut.

Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Wisnubrata

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Selasa, 25 Juni 2019

Jurusan dan Pekerjaan Paling Dibutuhkan 2020

Disruptif teknologi, perubahan iklim, robotika, keterbatasan sumber daya alam, energi terbarukan, sharing economy dan pengolahanan data merupakan tantangan sekaligus peluang yang membentuk cara orang bekerja hari ini dan karir masa depan. Beberapa faktor di atas dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah atau pilihan karir di masa depan.  Macquarie University, peringkat 9 universitas terbaik di Australia dan peraih bintang 5 dari QS World University Ranking, memetakan program studi dan pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2020 mendatang:

01. Teknik Informasi 

Australia saja diperkirakan telah menghabiskan $ 1 miliar per tahun untuk biaya keamanan  data dari serangan di dunia maya. Tidak mengherankan para ahli keamanan cyber diminati di seluruh dunia. Dalam lima tahun terakhir, permintaan untuk intelijen dan analis kebijakan data telah tumbuh sebesar 21,4%. Permintaan ini masih jauh dari kebutuhan di berbagai industri termasuk teknologi, hiburan, telekomunikasi, perbankan, keuangan dan akuntansi sehingga kualifikasi keamanan cyber menjadi pilihan karir yang menarik dan menjanjikan.  

Kesempatan untuk mengembangkan karir di bidang ini sangat luas.  Banyak universitas memberi perhatian khusus dalam bidang ini dengan memberikan mahasiswa yang sedang belajar baik sarjana atau pascasarjana dengan semua pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menciptakan lingkungan keamanan cyber  yang efektif untuk komersial, aplikasi pribadi dan industri. 

Diperkirakan, permintaan untuk para profesional ICT (informasi, komunikasi dan teknologi) akan meningkat hingga 26,5% pada tahun 2020.  Karenanya, mengejar gelar sarjana dalam Teknologi Informasi atau master di Teknologi Informasi merupakan pilihan yang tepat bagi yang tertarik pada bidang ini. 

Baca juga: Bagaimana Agar Karir Cepat Menanjak?

02. Akuntansi, bisnis dan matematika 

Permintaan untuk profesional akuntansi dan keuangan telah meningkat sebesar 44% dan akan tumbuh sebesar 22% pada tahun 2020
Tidak mengherankan bidang studi akuntansi, bisnis dan manajemen masih memiliki peminat hingga saat ini.  Yang hampir luput perhatian adalah naiknya kebutuhan profesional bidang studi matematika dan juga statistik sebesar 10% untuk tahun 2020. 

Matematika dan statistik secara kualitatif dan kuantitif telah menjadi sebuah kebutuhan dalam sektor bisnis dan keuangan terkait dengan pengolahan data di era digital yang semakin berkembang. 

03. Ilmu kesehatan dan psikologi 

Meningkatnya jumlah dan kepadatan populasi dunia mengiringi meningkatnya pula tenaga profesional bidang kesehatan, baik dokter maupun tenaga medis lain. Diprediksi 40% lebih banyak tenaga profesional layanan kesehatan fisik dan mental akan dibutuhkan pada 2020. 

Tidak hanya secara medis, peningkatan populasi juga ternyata membawa dampak dan pengaruh pada kesehatan mental sehingga sarjana dalam bidang psikologi juga akan meningkat kebutuhannya di masa mendatang.  Perubahan dalam masyarakat dunia ini membuat pilihan program studi ilmu kesehatan dan juga psikologi memberikan jaminan pekerjaan di masa depan. 

04. Desain komunikasi dan media 

Peningkatan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang kreatif sebanyak 15% di tahun 2020 diperkiraan berasal dari bidang periklanan, pemasaran dan juga hiburan. Kombinasi antara kemampuan mengomunikasi pesan dan juga memasarkan menjadi salah satu peluang karir di masa mendatang. Pilihan program studi seperti desain komunikasi, seni, jurnalistik, film atau bidang lain terkait industri kreatif telah menciptakan peluang kerja yang lebih besar seiring dengan tumbuhnya budaya digital. 

Baca juga : Ingin Sukses dalam Karir? Asah Kecerdasan Emosional Anda

05. Teknik, hukum dan guru 

Beragam profesional di bidang teknik (elektro, mesin, robotika dan lainnya) masih menjadi 'tulang punggung' perkembangan revolusi industri 4.0 sehingga masih diprediksi pertumbuhan 22% lebih untuk para insinyur di tahun 2012 baik dari jenjang sarjana maupun pascasarjana. Yang menarik, diprediksi pula peningkatan kebutuhan 17,6% lebih banyak pengacara pada 2020 sehingga pilihan program studi ilmu hukum di tingkat sarjana atau master masih sangat relevan nantinya. 

Hasil pemetaan yang menarik justru muncul dari permintaan profesional bidang pendidikan yang akan terus melampaui profesi lain pada tahun 2020. Permintaan untuk profesional pendidikan usia dini akan meningkat sebesar 27%, dan guru pendidikan sebesar 21%. Nampaknya, jurusan ilmu pendidikan akan menjadi trend baru di tahun-tahun mendatang.  

Penulis : Yohanes Enggar Harususilo

Senin, 24 Juni 2019

Cara Menemukan "Passion" dalam Karier

Masih bingung menemukan passion Anda dalam karier? Boleh jadi Anda bukannya tidak tahu, tetapi sebenarnya tidak peduli. Menurut CarrerCoach Rene Suhardono, menemukan passion dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan kegiatan baru, bertemu orang baru, atau makan makanan baru. "Kunci utama yang harus dimiliki seseorang dalam menemukan passion adalah antusiasme," jelas Rene, dalam bukunya Your Job Is Not Your Career. 

Menemukan passion tak harus meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Bahkan, kata Rene, passion bisa dikembangkan dari pekerjaan yang sekarang. Kembali lagi, kuncinya terletak pada diri sendiri dan bersikap antusias dengan kehidupan dan karier yang Anda miliki.
Percaya diri dan berani 
Anda perlu meyakini bahwa dalam diri Anda memiliki keunikan dan keistimewaan. Bahwa ada potensi dari dalam diri yang bisa dikembangkan. Keyakinan diri dan keberanian untuk menggali potensi diri inilah yang perlu dimiliki jika ingin menemukan passion Anda. 

Lebih peka dengan perasaan Anda 
Passion tak sulit ditemukan dari dalam diri asalkan Anda lebih peka terhadap diri sendiri. Bersikap lebih terbuka untuk tahu, merasakan dan jujur mengenai segala hal yang dikerjakan, membuat hati lebih lega, lepas, dan gembira. Nah, saat inilah Anda semakin mendekati apa sebenarnya yang menjadi passion. Saat Anda merasa senang, puas, dan antusias dalam melakukan sesuatu, di situlah letak passion Anda yang berasal dari ketulusan hati. Jika sudah seperti ini, tinggalkan faktor yang memperumit Anda menemukan passion, seperti uang, kekuasaan, jabatan, atau lainnya. 

"Passion bukan bicara apa yang Anda sukai, tetapi lebih kepada apa yang Anda rasakan saat melakukan sesuatu," jelas Rene. 

Memperluas wawasan 
Mencoba berbagai kegiatan atau pengalaman baru bisa membantu Anda menemukan passion. Pertemuan dengan orang baru, berkenalan dan berdiskusi dengan mereka menjadi sarana Anda dalam menemukan passion. Atau kegiatan sederhana lain seperti belajar bahasa asing baru, mencoba menu makanan baru di restoran langganan, mengunjungi tempat yang belum pernah Anda datangi, melakukan kebiasaan baru. Apapun bentuk dan caranya, dalam setiap kegiatan baru tersebut Anda terbantukan dalam menemukan apa sebenarnya panggilan hati Anda. 

Lakukan dengan total 
Agar bisa menemukan passion, Anda perlu mengupayakannya total dan tidak setengah-setengah. Bahkan Anda perlu memikirkannya setiap saat. Seperti dikatakan sebelumnya, Anda perlu lebih peka. Bisa jadi, saat Anda sedang melakukan suatu kegiatan, Anda menemukan pertanda panggilan hati. 

Selalu antusias dan bersikap positif 
Jangan patah arang atau emosi jika Anda belum juga menemukan passion. Ingat, bahwa kunci menemukan passion adalah antusiasme. Pupuk antusiasme dalam diri dan selalu berpikir positif. Bahwa, suatu saat Anda berhasil menemukan passion dan menjalaninya dengan senang hati. 

Nikmati prosesnya 
Apapun yang sedang Anda jalani merupakan proses perjalanan hidup dan karier Anda. Jadi, nikmati saja proses penemuan passion dalam karier. Karena banyak orang yang juga menjalani proses yang sama dalam kurun waktu tahunan. Tak ada cara instan menemukan jati diri termasuk dalam kaitannya dengan karier Anda.

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Minggu, 23 Juni 2019

Talent ‘T’ Penguasa Masa Depan Dunia Kerja? Siapa Mereka?

Salah satu perdebatan yang sering muncul di kalangan profesional saat ini adalah siapa talent yang akan lebih menguasai pangsa kerja di masa depan. Apakah itu orang-orang generalis atau spesialis?

Generalis adalah mereka yang memiliki beberapa skill serta memahami berbagai hal dalam satu bidang atau lebih. Misalnya saja seorang tukang kayu yang bisa membetulkan pipa bocor atau atap yang bocor. Atau seorang marketer yang dapat menguasai beberapa platform pengiklanan dari mulai sosial media, televisi hingga platform iklan jenis lain.

Orang-orang dengan tipe generalis tersebut sangat cocok dengan tipe ekonomi freelance atau jenis pekerjaan yang tidak terikat. Akan lebih mudah bagi mereka untuk memasarkan  diri mereka. Hanya saja, si generalis memiliki kelemahan bahwa ketika mereka bisa melakukan segala hal, mereka tidak memiliki keterampilan mendalam dalam satu bidang. Dikarenakan telah mempelajari banyak hal, kemungkinan untuk menguasai suatu keterampilan secara mendalam dan keseluruhan menjadi lebih kecil.

Baca juga: Agar Lolos Wawancara Kerja, Jangan Lakukan 4 Hal Ini

Sebaliknya, kaum spesialis adalah mereka yang sangat fokus pada satu bidang dan menguasai bidang tersebut dengan sangat baik. Beberapa contoh tipe spesialis ini antara lain ahli kelistrikan atau programmer. Keuntungan yang diperoleh apabila Anda merupakan tipe spesialis adalah Anda bisa menciptakan personal brand yang akan dengan mudah dikenali orang lain. Sehingga ketika seseorang mendapatkan sebuah masalah dan memerlukan solusi terpercaya, ia akan langsung mengingat nama spesialis ini.

Namun, tipe ini pun memiliki kekurangan. Misalnya saja ketika mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang membutuhkan lebih dari sekedar keahlian khusus, tetapi pemahaman terhadap keseluruhan tema dalam bidang yang sedang dikerjakan. Menguasai satu jenis keahlian secara mendalam memang dapat membuka beberapa kesempatan. Namun, di sisi lain juga menjadi limitasi karena harus fokus pada satu area saja.

Lantas jika dibandingkan, mana yang lebih unggul dalam persaingan tenaga kerja di masa mendatang? Ternyata bukan salah satu di antara keduanya. Dan untuk memenangkan persaingan, setiap orang harus dapat memadukan keduanya.

Menjadi talent yang berwawasan dan juga ahli dalam satu bidang, layaknya huruf ‘T’. Garis atas horizontal pada huruf T melambangkan pengetahuan yang luas sedangkan garis vertikal melampangkan kedalaman keterampilan yang dimiliki. Tipe karyawan ini disebut sangat ideal karena mereka memiliki basis yang kuat tentang pengetahuan secara general. Di sisi lain, ia juga memiliki keterampilan yang mumpuni untuk memberikan sebuah solusi terhadap suatu masalah. Sangat penting bagi kita untuk disiplin dan fokus sehingga diri makin berkembang dan kemampuan semakin bertambah.

Masa depan dari dunia kerja tentunya akan menghadirkan perubahan baik itu secara drastis mapun dalam batas wajar. Namun, dengan bekal kemampuan terpola huruf T tersebut, seorang talent tidak perlu lagi khawatir akan kalah dalam persaingan.

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Jumat, 21 Juni 2019

10 Kata Bijak tentang Kebersamaan Ini Bagus untuk Bangun Team Work

Kebersamaan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kebersamaan (togetherness) mampu mempersatukan kita, memberikan kita keamanan, dukungan dan juga perasaan saling memiliki satu sama lain. Selain itu, kebersamaan pula yang dapat menumbuhkan rasa cinta kepada orang lain di sekitar kita.

Richard Branson mengungkapkan bahwa kebersamaan adalah sesuatu yang harus dijiwai oleh setiap karyawan di Virgin Group. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh warga Virgin adalah keluarga. Dalam sebuah kesempatan, ia membeberkan 10 kata bijak (quotes) yang memotivasi.

10. Jika Anda ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Tetapi jika Anda ingin berjalan jauh, maka berjalanlah bersama-sama.

9. Bersama-sama adalah sebuah awal, menjaga kebersamaan adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah sebuah kesuksesan.

Baca juga: Ini Work Life Balance ala Bos Virgin Air

8. Mimpi yang Anda cita-citakan sendirian adalah sekedar mimpi. Sedangkan sebuah mimpi yang Anda cita-citakan bersama adalah sebuah realita.

7. Saya bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa Anda lakukan. Anda bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa saya kerjakan. Bersama-sama, kita dapat melakukan hal-hal yang hebat.

6. Anda bisa saja memiliki ribuan orang hebat. Tetapi jika mereka tidak dapat berkerja bersama-sama, hal itu tidak berarti banyak.

Baca juga: 5 Pertanyaan yang Membuat HRD Terkesan Saat Wawancara Kerja

5. Sesuatu yang besar adalah gabungan dari hal-hal kecil yang dikerjakan bersamaan.

4. Tidak ada satu orang pun di antara kita yang lebih pintar dari kita semua.

3. Dibutuhkan dua pemantik untuk membuat api.

2. Sebuah anak panah akan dapat dengan mudah dipatahkan. Sepuluh anak panah yang diikat menjadi satu, sulit sekali untuk dipatahkan.

1. Apa yang mendefinisikan siapa kita, tidak ada artinya dibandingkan apa yang menyatukan kita.

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Kamis, 20 Juni 2019

Cara Terbaik Memperbaiki Hidup Yang Stuck

Artikel ini saya peroleh dari blog yang apik banget, yakni Blog Strategi + Manajemen  , recommended untuk rutin dikunjungi. Selamat membaca artikel ini: 

Nasib Hidupmu Stuck Karena Anda Gagal Lakukan Dua Langkah Ini !!!

Dalam artikel yang kita ulas tiga minggu lalu, kita telah mengulas tentang kenapa sebagian orang yang stuck cenderung akan stuck selamanya. Nasib muram seolah menjadi teman setia yang menyertainya hingga waktu yang amat panjang.

Kenapa orang yang nasibnya stuck akan cenderung stuck selamanya?

Sebab mereka terpelanting dalam jebakan inertia syndrome dan terkapar dalam kutukan loser effect.

Inertia syndrome seperti yang telah kita ulas adalah sejenis resistensi atau kemalasan dalam diri kita sebagai manusia untuk memulai sebuah perilaku baru, dan keluar dari comfort zone yang ada selama ini. Kita cenderung lebih menyukai kondisi kenyamanan yang selama ini kita jalani.

Sementara loser effect adalah fenonema ketika kegagalan pertama yang kita alami, akan memunculkan rentetan kegagalan berikutnya. Kenapa? Karena kegagalan pertama akan menghancurkan rasa percaya diri kita, dan juga modal yang mungkin kita miliki.

Dan saat rasa percaya diri goyah, sementara sumber daya finansial makin tergerus, Anda akan amat mudah tenggelam dalam stagnasi yang berkepanjangan.

Rasa trauma akan kegagalan, rasa kecewa karena harapannya tak jadi kenyataan, serta rasa sedih karena mengalami kerugian waktu dan finansial yang tidak sedikit; membuat kita menjadi sulit untuk bangkit. Akhirnya, kita merasa hidup kita stuck dalam kisah kelam nan perih.

So what? Apa yang layak dilakoni agar kita bisa menghindar jebakan inertia sydnrome dan kutukan loser effect?

Ada dua solusi yang kiranya layak dipertimbangkan. Mari kita bedah satu demi satu.

Solusi #1 : Start Small. Massive Action is Wrong Advice.
Selama ini ada sejumlah motivator yang tidak berbasis science yang suka mengajurkan kalimat seperti ini : jika Anda ingin mengubah nasib hidup Anda, maka lakukan massive actions. Take massive actions. Ini nasehat yang salah sebenarnya.

Studi-studi saintifik (based on science) menunjukkan perubahan perilaku dan nasib hidup Anda justru akan jauh lebih mungkin sukses jika Anda mengawalinya dengan small steps. Tagline yang digunakan disini adalah : take simple action and small steps.

Dengan kata lain, impian heroik untuk mengubah nasib itu mesti di-breakdown menjadi satuan langkah kecil yang mudah dilakukan.

Contoh dulu saya punya keinginan membangu blog bisnis yang legendaris. Kelihatannya sangat heroik dan butuh massive actions. Kenyataannya tidak. Saya hanya memulai dengan langkah kecil yang sederhana. Yakni saya cukup bisa menulis 500 kata per minggu saja agar bisa selalu update tiap Senin pagi.

Contoh lain lagi : tempo hari ada follower saya yang bilang memulai usaha jualan cake coklat dengan langkah awal yang simpel. Dia iseng membuat cake dan lalu membagikannya saja sama teman dan saudara untuk mencobanya. Ternyata banyak yang suka. Lalu pelan-pelan dia bikin akun Instagram, dan terus lakukan langkah-langkah kecil sederhana : rajin upload, belajar resep baru, dst, dst.

Contoh lain lagi bagi yang ingin langsing : misal alih-alih berambisi untuk membentuk perut six packs dan lalu bertekad melakukan massive actions, maka lebih baik lakukan langkah yang sangat simpel mulai besok, yakni : cukup lakukan push up satu kali saja. Ya cukup satu kali saja per hari.

Start small actions dan simple steps memiliki dua manfaat dramatis.




Yang pertama, ingat, kita semua itu cenderung malas melakukan action baru, apalagi yang ribet dan rumit. Kita maunya yang mudah dan simpel saja. Mengambil small action adalah “motivation hack” untuk mengalahkan inertia syndrome dalam diri kita, agar kita mau bergerak.

Sebab small action yang dilakukan tetap lebih berharga dibanding rencana melakukan massive actions yang cuma omong doang.

Manfaat kedua, start small juga akan membuat risiko kegagalan menjadi lebih mudah diterima. Ini berlaku jika misalnya Anda ingin memulai bisnis sendiri.

Tak jarang sejumlah orang bernafsu langsung menjadi besar saat memulai usaha. Dia lalu menanamkan modal yang sangat besar. Langkah yang amat berisiko. Sebab jika gagal, dia akan menanggung kerugian yang sangat banyak, dan bisa bikin bangkrut seketika. Loser effect akan terjadi.

Memulai usaha dengan skala dan modal yang relatif kecil, akan membuat risiko kerugian bisa dikendalikan dengan baik. Artinya kalaupun gagal, kita tidak akan bangkrut. Kita masih punya amunisi lain yang bisa digunakan untuk bangkit dan melakukan perbaikan diri agar lebih berhasil.

Solusi #2 : Buat Implementation Plan. Just Do It adalah Slogan yang Keliru
Selama ini juga suka ada nasehat, jika Anda ingin mengubah nasib menjadi lebih baik, maka Just Do It. Nasehat ini meminjam tagline iklan Nike yang terkenal.

Sayangnya, berdasar riset-riset dalam science of human behavior, slogan Just Do It adalah slogan yang keliru dan tidak efektif untuk melakukan perubahan perilaku.


Maksudnya, saat Anda punya impian untuk mewujudkan sesuatu, dan kemudian dalam hati cuma bilang : Let’s do it, maka hampir pasti impian itu tetap akan jadi fantasi. Dan tidak akan pernah menjelma menjadi action nyata.

Jadi begini. Dalam beragam riset tentang behavior change, kita akan tergerak untuk melakukan aksi nyata jika :

1) action plan-nya dibreakdown menjadi small steps, seperti yang telah kita uraika diatas. Tetapkan langkah awalan yang kecil dan mudah dilakukan.

2) yang kedua ini juga sangat penting, yakni kita juga harus menetapkan kapan, di mana dan bagaimana small action itu akan dijalankan. Para penelitinya menyebutnya sebagai “Implemention Intention Plan”.

Aspek yang kedua ini sangat krusial, sebab berdasar riset, terbukti akan mampu mendorong Anda untuk benar-benar melakukan rencana action yang mau dijalankan.

Misal : saat ini saya punya personal project yang rada ambisius, yakni ingin menulis 30 buku bisnis berkualitas dalam lima tahun ke depan. Sebuah ambisi yang cukup heroik. Sejak tahun lalu, saya selalu hanya bilang dalam hati : Let’s Do It. Tapi ternyata nggak jalan-jalan. Realisasinya nol besar.

Lalu sejak awal tahun ini saya menerapkan Implemention Intention Plan yang spesifik. Isinya : setiap hari, mulai jam 7 pagi sampai jam 8.30, saya akan menulis 1000 kata. That’s it.

Demikianlah, setiap hari, sebelum bekerja dengan klien (rata-rata saya mulai meeting dengan klien jam 9 pagi), maka saya akan nongkrong di sebuah kafe, dan lalu membuka laptop, dan lalu menulis 1000 kata. Saya melakukan langkah ini tiap hari.

Sebuah langkah kecil jika dilakukan terus menerus pasti akan dramatis juga efeknya. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan jadi bukit, begitu pepatah lama bilang.

Saya percaya dengan pepatah lama itu. Kalau saya bisa menulis 1000 kata per hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, maka Insya Allah dalam 5 tahun saya akhirnya akan bisa menerbitkan 30 buku bisnis yang semoga menjadi karya yang legendaris (bentuknya buku fisik dan akan dijual di Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan toko-toko buku di seluruh Indonesia).

POINNYA adalah : impian Anda yang indah itu harus dipecah dalam satuan small action yang konkrit. Lalu tetapkan rencana tindakannya secara spesifik : kapan, dimana, dan bagaimana Anda akan melakukannya. Penelitinya bilang, small action ini akan makin bagus jika dilakukan secara berulang dan menjadi habit.

Misal : Anda ingin belajar tentang ilmu Facebook Ads, maka tetapkan small action yang spesifik. Misal : tiap pagi jam 7 saya akan belajar dan praktek tentang FB Ads cukup selama 20 menit saja. Atau contoh lain : saya akan baca buku bagus tentang FB Marketing setiap habis Maghrib, cukup selama 15 menit saja.

Kuncinya adalah : mulailah dari langkah kecil yang simpel dan sederhana. Lalu tetapkan jadwal pelaksanaannya secara spesifik, dan lakukan dengan rutin. Cara ini pelan-pelan akan mampu menciptakan efek dramatis bagi perubahan nasib hidupmu.

DEMIKIANLAH, dua solusi ringkas yang layak dijalankan untuk melawan sindrom inertia dan kutukan loser effect.

Start small action. Bukan massive action. Temukan action yang kongkrit dan sangat mudah dilakukan. Memulai usaha dengan skala dan modal kecil juga akan menurunkan risiko terkena kutukan loser effect.

Kemudian jangan terlalu percaya dengan slogan Just Do It. Susun implemention intention plan yang spesifik dan konkrit : di mana dan kapan saja Anda akan melakukan small actions itu. Lalu jadikan action ini sebagai habit baru.

Lakukan dua solusi itu, and see you at the TOP.

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Nyalakan semangatmu !

Hai sahabat, bagaimana kabarnya? Semoga sehat dan baik selalu ya. Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini memang sangat berpengaruh bagi ...